Air minum dalam kemasan atau disebut AMDK sekarang menjadi kebutuhan masyarakat, apalagi saat ini cukup banyak Pabrik AMDK. Mengkonsumsi air minum dalam kemasan menjadi pertimbangan masyarakat karena alasan praktis dan mudah didapat. Berikut ini tips memilih air minum dalam kemasan yang bermanfaat untuk tubuh dan layak dikonsumsi, antara lain:
Mengenal Jenis Air yang Dapat Dikonsumsi
Setiap air minum dalam kemasan memiliki perbedaan kandungan dan tingkat keasaman (pH air), tergantung proses yang telah dilaluinya. Pilihlah jenis air yang cocok dengan kebutuhan tubuh dan pastikan memenuhi standar. Dibawah ini 4 jenis air minum dalam kemasan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat, antara lain:
1. Air Mineral
Seperti namanya, air mineral adalah air yang mengandung mineral. Setiap mata air memiliki kandungan mineral dalam jumlah yang berbeda, tergantung pada sumber airnya. Air mineral memiliki standar pH 6 sampai 8,5.
2. Air Demineral
Pada air demineral tidak memiliki kandungan mineral di dalamnya. Air demineral berada pada kisaran pH 5,0 – 7,5. Selama proses pengolahannya, mineral pada air dihilangkan. Proses pengolahan air demineral bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni destilasi, reverse osmosis, dan juga deionisasi.
3. Air pH Tinggi (Alkali)
Air yang mengandung pH tinggi (8,5 – 9,97) secara umum biasa dikenal dengan sebutan air alkali. Di pasaran, air alkali memiliki harga jual lebih tinggi karena di proses dengan sistem elektrolisis dan ionisasi. Namun masih banyak masyarakat yang memilih air minum dalam kemasan ini karena manfaat yang dikandungnya.
Memahami Standarisasi Produksi
Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Namun, tidak mudah menjadi produsen yang memenuhi standar. Proses produksi yang dilakukan dijaga ketat dan diatur oleh undang-undang. Hal ini untuk memastikan air kemasan yang dikonsumsi oleh masyarakat aman, higienis, dan tidak berbahaya. Standarisasi produksi yang dimaksud sebagai berikut:
1. Sumber Air
Sumber air untuk produksi air minum dalam kemasan harus berasal dari mata air pegunungan alami yang masih terjaga ekosistemnya. Selain itu, sumber mata air harus berada jauh dari saluran limbah. Hal ini penting untuk menjaga kualitas air agar terhindar dari pencemaran lingkungan.
Air yang telah diambil dari sumber mata air alami tidak langsung diproses dan dikemas. Sebelumnya, air harus melewati tahap penyaringan. Penyaringan sangat penting untuk memastikan bahan baku air kemasan bebas dari sampah, kotoran dan benar-benar jernih.
2. Desinfeksi dan Pembersihan Kemasan
Proses yang harus dilalui dalam produksi air kemasan adalah melakukan desinfeksi. Selain penyaringan untuk membuang kotoran terlihat, desinfeksi bertujuan membuang partikel tidak terlihat. Desinfeksi wajib dilakukan untuk membunuh bakteri yang mungkin tersisa setelah proses penyaringan.
Sedangkan untuk kemasan air minum sangat beragam di pasaran. Mulai bentuk gelas, botol kecil, botol besar hingga galon. Semua kemasan itu juga wajib dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Jadi, kemasan sekali pakai ataupun pakai ulang seperti galon harus melalui proses sterilisasi sebelum digunakan.
3. Pengisian dan Penutupan
Tahapan yang terakhir yakni pengisian air minum pada kemasan. Proses pengemasan dan penutupan air dilakukan dalam ruangan yang terjaga higienitasnya dan dilakukan oleh mesin. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi.
Informasi seputar air mineral dalam kemasan dan standarisasi Pabrik AMDK di atas bisa dijadikan referensi untuk memilih air minum dalam kemasan untuk dikonsumsi. Pastikan memilih air kemasan yang bermutu baik. Selain untuk menghidrasi tubuh, air yang sesuai standar produksi lebih aman untuk dikonsumsi dan terhindar dari zat berbahaya.
Sumber : BLOG OSCAS